Minggu, 19 Juli 2015

Tingkah Pasti Terbayar

Oleh: Agnes y.p

Mentari mulai menjajaki ketegaran
Agar mampu tumbuh subur dalam ketentraman
Lika-liku dan terjal mewabah dalam hela nafas
Menggerogoti rencana yang indah tak berujung
Kegelisahan meraung di tepian naungan tak berpagar
Supaya keangkuhannya tercium ke pelosok sudut tak terjamah

Dalam kata tanpa vokal
Dalam nyanyian tanpa nada 
Ia menunggu datangnya tahta
Terlalu sibuk hingga tak ingat hidayah
Fakir di pelukannya semakin tergencit
Sakit sekali rasanya dalam tatapku

Rasanya dia seperti kembang tak berputik
Yang puas akan kehendak namun tertindas kericuhan
Dia tak pantas lagi mengisahkan akhir
Hajat yang ia tahu kini telah hadir
PanggilanNya membuat ia takut
Hingga  tak ada gunanya lagi menjejaki dunia

Ini hatinya berguman tak tentu arah
Gumannya seperti merusak kalbu
Ku rasa tak sekedar guman belaka
Ini amarah hebat yang mencekik
Hingga nafas seakan tak mampu berjalan
Inilah akhir insan pendusta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar