Senin, 30 Desember 2013
Kamis, 26 Desember 2013
Malam
Oleh: Agnes y.p
Hari ini milikku
Aku terjaga dimalam dingin
Memeluknya si beruang manisku
Ku tahu apapun takkan membaca yang ku ingin
Hanya gelap tak berbintang sendu
Aku sendiri dalam gulita tanpa ibu
Sepi
Sepi
Sepi
Aku tak dapat meronta
Kerajaan mungilku...
Ratu... Rajaku mereka tak disini untukku
Serasa berjelaga aku disini
Menanti suka dibalas duka
Menunggu syair harpa dibalas hampa
Setiap engkau pergi wahai mentari
Aku selalu meratap diri
Pelita malam habis ditelan badai
Malam...
Bisakah ku tawar tuk kedatanganmu
Mungkin sekali dalam setahun?
Ku mohon
Agar dapat kucerca ketakutanku
Agar aku tenang dalam rumah yang entah siapa pemiliknya
Ingin saja aku pulang tuk kemudian kutangkap hamparan bintang
Aku berjanji aku akan kembali
Kan ku hamburkan bintang di saku ku
Untuk setiap malamku di tanah asing
Untuk ketenangan aku dan kau
Malam
Rabu, 25 September 2013
Mimpiku Tak Kembali
Oleh: Agnes y.p
Berkas serpih melajur mimpiku
Takkan bisa pulih terpaku
Seperti sediakala didiriku
Pupus bahkan tak hanya dalam utara kata
Tapi ia meliuk masuk menghancurkan tata hati
Merasa cukup pun aku tak bisa
Kurasa asa ini tak mampu jua
Inikah yang seharusnya?
Yang terjadi untuk ku hirup dan hembus?
Untuk apa adanya bulan disana, Tuhan
Untuk apa bintang mempersembahkan tarian indahnya dimalamku?
Dan senja?
Mengapa ia seakan selalu tersenyum mencelaku
Tuhan
Jika semua sudah tertera dan tak bisa ku pinta tuk Kau hapus
Ringkihkan nyawaku
Binasakan mimpiku
Niatku...
Semua yang ku impikan
Jika semua tidak bisa kembali
Tidak bisa menjadi sedikit taburan suka lagi
Biarkan aku pergi
Dari sini, panggung ini, Tuhan
Sandiwara ini bukan peranku lagi
Di atas sini aku mulai menyerah
Bukan karena aku tak mampu
Namun asa dan jiwa telah rapuh
Bagai debu terusik hawa
Bagai abu terbawa lajunya langkah angin
Kubiarkan mimpi ini hanyut
Biarlah tak kembali lagi
Akupun sudah tak mengenalnya
Kamis, 13 Juni 2013
Kata Sajak
Oleh: Agnes y.p
Aku tak ingin pagi
Kuharap aku berteman gelap lagi
Jika malam tak jua datang
Rasanya ingin ku rekatkan kedua kelopak ini
Hanya pada diam aku bisa bersandar
Hanya pada gelap ketenanganku hadir
Sajakku ku coret lagi
Kata sajak, aku bergelora
Katanya, aku tengah mengada kepada mimpi
Ia berkata, simpan hati untuk dia disuatu masa
Alunan sayup yang kudengar darinya terasa lirih dihati
Sajakku terus berbisik sendu gundah gembira
Dalam syair-syair ini aku bernyanyi
Mengadu tentang betapa gaduh jendelaku
Begitupun juga piluku pada derita lara
Aku bernaung dibaliknya
Dibalik syair permata hidupku
Padanya aku bisa membaca tentang diriku
Aku bukan penyair
Bukan, itu bukanlah aku
Syairku yang berbicara
Yang mengenalkanku pada sosok sajak
Sajak-sajak indah yang kini hadir dalam cuaca hatiku
Kata sajak, aku adalah
Semangat
Dalam
Satu
Ki
ta
Sabtu, 01 Juni 2013
Kenangan Haru
Oleh: Agnes y.p
Sedih
Terkulai lemah dan teramat perih
Ku pandang kisah masa lalu
Yang masih tertata rapi dalam album biru
Tertulis kala duka dan lara
Tersirat kala bersama mengukir hari bahagia
Ku tatap jajaran senyuman manis itu
Jajaran senyum yang kini penuh haru
Penuh ingatan kisah masa lalu
Ketika gairahku menangis
Ketika gundahku melayang difikirku
Kau bangkit dan menompang sedih pilu duniaku
Jangankan aku
Ku yakin terpakunya ranting-ranting itu tak dapat mengabaikan ini
Mereka mungkin yang lebih tahu suara sedih hantaran angin
Suara rapuh yang tak kuat hingga merenta-renta diantaranya
Warna juga kianpun memudar lara
Oh Tuhan hanyutkanlah tapi jangan kau larutkan
Usai memang telah usai cerita ini
Namun ragaku takkan usai menghapus dukamu
Takkan terbang saat kau lemah dan tak mampu berdiri
Percayalah bahwa cerita baru kan kita rajut lagi
Pada album dan kenangan manis yang selanjutnya
Terima kasih untuk segalanya
Minggu, 19 Mei 2013
Kisah kita
oleh: Agnes y.p
Mimpi besarku kini berdetak menggebu
Menanti dunia sana, dunia baruku
Ku akui perjalananku hingga saat ini
Saat dimana aku tengah bersila di bundar
purnama malam
Sangat amat panjang nan berintang
Di perjalanan lalu aku amat beruntung
Ketika lemah aku bangkitkan
Ketika rapuh aku dikuatkan
Bukan lagi jasa rasaku
Kau ayah dan ibu bagiku . . . Guruku
Sendu pilu harimu karena tingkahku
Sedihmu kala aku terhanyut dalam
amarahku
Remehan nakal kami kau anggap angin lalu
Mulia. . . bahkan lebih mulia
Dermawan. . . segala lebih dari itu
guruku
Taman senja dan kilau langit kan ku
bendung dan kutata
Kan ku tuliskan untukmu guruku
Ribuan sayang dan kasih cinta anak
didikmu
Bingkisan ini bukanlah akhir
Kau tetap terukir abadi
Disini.. dijiwaku
Padamu sahabat manisku
Bertenanglah kau di dekapku
Bermimpilah sejenak dengan aku dan
kenangan kita
Agar dendam berbuah cinta
Dan amarah berbungan kasih
Kenangan yang bisa ku tuturkan hanyalah
ini
Sebuah tatanan kata bermajas sendu
Yang raganya tiada banding dengan cerita
kita
Ingatkah ketika kita menari menyanyi
tertawa
Ingatkah dikau saat duka perih
menghampiri
Hingga kau tinggalkan aku sendiri dalam
sunyinya siangku
Jika Tuhan mengizinkan
Maka semua bisa terulang manis
Dan jika tak demikian
Peluk aku sahabatku
Kisah pelukan hangat yang nantinya kan
ku selip kepada senja
Dan senja kan menyampaikan kepada Tuhan
Kenangan kita kenangan jiwa
Biarlah tetap tenang dan takkan hilang
dalam genggamNya
Semoga Tuhan kan tetap menjaga dalam
kuasaNya
Perpisahan ini bukan akhir cerita kita
Jika boleh aku meminta darimu sahabatku
Genggamlah… genggam tanganku
Dan katakan
“Kau dan aku sahabat, perpisahan ini
hanya semu, kau dan aku tetap nyata dalam dekat, juga di setiap hela alunan
angin"
Terukir sudah semua dibenak Agguira
Tentang kau, aku dan kenangan kita
Jumat, 10 Mei 2013
Sunyi
Oleh: Agnes y.p
Aku berdiri lagi
Tak ada satu yang menemani
Bertunggang sepilah aku kini
Yang ku nanti tak jua bergegas kemari
Rintih.. merintihlah aku kini
Lunglai.. beringsutlah aku disini
Sunyi
Aku sepi tak berteman
Tiada siapapun peduli dikehidupan
Ya dikehidupanku yang tak dipedulikan
Apakah bingung menghasutmu?
Ku mohon jangan kau hiraukan dan tetap disampingku
Hanya gelisah yang kudapati dalam fajar
Hanya pilu yang ku rasakan dalam terik
Dan gundahku tak berhenti hingga senja
Tuhan...
Betapapun kau tlah adil dihidupku
Walau berteman sunyi
Aku masih bisa berdiri menunggu yang ku nanti
Dan mungkin sampai esok lagi
Hingga akhirnya Engkau menggendongku disana
Dan lagi, disanalah aku
Bintang kecil berselimut sunyi
Langganan:
Postingan (Atom)