Kamis, 26 Desember 2013

Malam

Oleh: Agnes y.p

Hari ini milikku
Aku terjaga dimalam dingin
Memeluknya si beruang manisku
Ku tahu apapun takkan membaca yang ku ingin
Hanya gelap tak berbintang sendu
Aku sendiri dalam gulita tanpa ibu

Sepi
Sepi 
Sepi
Aku tak dapat meronta
Kerajaan mungilku... 
Ratu... Rajaku mereka tak disini untukku

Serasa berjelaga aku disini
Menanti suka dibalas duka
Menunggu syair harpa dibalas hampa 
Setiap engkau pergi wahai mentari
Aku selalu meratap diri
Pelita malam habis ditelan badai

Malam...
Bisakah ku tawar tuk kedatanganmu
Mungkin sekali dalam setahun?
Ku mohon
Agar dapat kucerca ketakutanku
Agar aku tenang dalam rumah yang entah siapa pemiliknya

Ingin saja aku pulang tuk kemudian kutangkap hamparan bintang
Aku berjanji aku akan kembali
Kan ku hamburkan bintang di saku ku
Untuk setiap malamku di tanah asing
Untuk ketenangan aku dan kau
Malam

Rabu, 25 September 2013

Mimpiku Tak Kembali


Oleh: Agnes y.p

Berkas serpih melajur mimpiku
Takkan bisa pulih terpaku
Seperti sediakala didiriku
Pupus bahkan tak hanya dalam utara kata
Tapi ia meliuk masuk menghancurkan tata hati
Merasa cukup pun aku tak bisa 
Kurasa asa ini tak mampu jua
Inikah yang seharusnya?
Yang terjadi untuk ku hirup dan hembus?
Untuk apa adanya bulan disana, Tuhan
Untuk apa bintang mempersembahkan tarian indahnya dimalamku?
Dan senja? 
Mengapa ia seakan selalu tersenyum mencelaku

Tuhan
Jika semua sudah tertera dan tak bisa ku pinta tuk Kau hapus
Ringkihkan nyawaku 
Binasakan mimpiku
Niatku...
Semua yang ku impikan 
Jika semua tidak bisa kembali
Tidak bisa menjadi sedikit taburan suka lagi
Biarkan aku pergi
Dari sini, panggung ini, Tuhan
Sandiwara ini bukan peranku lagi

Di atas sini aku mulai menyerah
Bukan karena aku tak mampu
Namun asa dan jiwa telah rapuh
Bagai debu terusik hawa
Bagai abu terbawa lajunya langkah angin
Kubiarkan mimpi ini hanyut
Biarlah tak kembali lagi
Akupun sudah tak mengenalnya

Kamis, 13 Juni 2013

Kata Sajak

Oleh: Agnes y.p
Aku tak ingin pagi
Kuharap aku berteman gelap lagi 
Jika malam tak jua datang
Rasanya ingin ku rekatkan kedua kelopak ini
Hanya pada diam aku bisa bersandar 
Hanya pada gelap ketenanganku hadir

Sajakku ku coret lagi
Kata sajak, aku bergelora
Katanya, aku tengah mengada kepada mimpi
Ia berkata, simpan hati untuk dia disuatu masa
Alunan sayup yang kudengar darinya terasa lirih dihati
Sajakku terus berbisik sendu gundah gembira

Dalam syair-syair ini aku bernyanyi
Mengadu tentang betapa gaduh jendelaku
Begitupun juga piluku pada derita lara
Aku bernaung dibaliknya
Dibalik syair permata hidupku
Padanya aku bisa membaca tentang diriku

Aku bukan penyair 
Bukan, itu bukanlah aku
Syairku yang berbicara
Yang mengenalkanku pada sosok sajak
Sajak-sajak indah yang kini hadir dalam cuaca hatiku
Kata sajak, aku adalah
Semangat
Dalam
Satu
Ki
ta

Sabtu, 01 Juni 2013

Kenangan Haru

Oleh: Agnes y.p

Sedih
Terkulai lemah dan teramat perih
Ku pandang kisah masa lalu
Yang masih tertata rapi dalam album biru
Tertulis kala duka dan lara
Tersirat kala bersama mengukir hari bahagia

Ku tatap jajaran senyuman manis itu
Jajaran senyum yang kini penuh haru
Penuh ingatan kisah masa lalu
Ketika gairahku menangis
Ketika gundahku melayang difikirku
Kau bangkit dan menompang sedih pilu duniaku

Jangankan aku
Ku yakin terpakunya ranting-ranting itu tak dapat mengabaikan ini
Mereka mungkin yang lebih tahu suara sedih hantaran angin
Suara rapuh yang tak kuat hingga merenta-renta diantaranya
Warna juga kianpun memudar lara
Oh Tuhan hanyutkanlah tapi jangan kau larutkan

Usai memang telah usai cerita ini
Namun ragaku takkan usai menghapus dukamu
Takkan terbang saat kau lemah dan tak mampu berdiri
Percayalah bahwa cerita baru kan kita rajut lagi
Pada album dan kenangan manis yang selanjutnya
Terima kasih untuk segalanya

Minggu, 19 Mei 2013

Kisah kita



 oleh: Agnes y.p

Mimpi besarku kini berdetak menggebu
Menanti dunia sana, dunia baruku
Ku akui perjalananku hingga saat ini
Saat dimana aku tengah bersila di bundar purnama malam
Sangat amat panjang nan berintang
Di perjalanan lalu aku amat beruntung
Ketika lemah aku bangkitkan
Ketika rapuh aku dikuatkan
Bukan lagi jasa rasaku
Kau ayah dan ibu bagiku . . . Guruku

Sendu pilu harimu karena tingkahku
Sedihmu kala aku terhanyut dalam amarahku
Remehan nakal kami kau anggap angin lalu
Mulia. . . bahkan lebih mulia
Dermawan. . . segala lebih dari itu guruku
Taman senja dan kilau langit kan ku bendung dan kutata
Kan ku tuliskan untukmu guruku
Ribuan sayang dan kasih cinta anak didikmu
Bingkisan ini bukanlah akhir
Kau tetap terukir abadi
Disini.. dijiwaku

Padamu sahabat manisku
Bertenanglah kau di dekapku
Bermimpilah sejenak dengan aku dan kenangan kita
Agar dendam berbuah cinta
Dan amarah berbungan kasih
Kenangan yang bisa ku tuturkan hanyalah ini
Sebuah tatanan kata bermajas sendu
Yang raganya tiada banding dengan cerita kita
Ingatkah ketika kita menari menyanyi tertawa
Ingatkah dikau saat duka perih menghampiri
Hingga kau tinggalkan aku sendiri dalam sunyinya siangku

Jika Tuhan mengizinkan
Maka semua bisa terulang manis
Dan jika tak demikian
Peluk aku sahabatku
Kisah pelukan hangat yang nantinya kan ku selip kepada senja
Dan senja kan menyampaikan kepada Tuhan
Kenangan kita kenangan jiwa
Biarlah tetap tenang dan takkan hilang dalam genggamNya
Semoga Tuhan kan tetap menjaga dalam kuasaNya
Perpisahan ini bukan akhir cerita kita
Jika boleh aku meminta darimu sahabatku
Genggamlah… genggam tanganku
Dan katakan
“Kau dan aku sahabat, perpisahan ini hanya semu, kau dan aku tetap nyata dalam dekat, juga di setiap hela alunan angin"
Terukir sudah semua dibenak Agguira 
Tentang kau, aku dan kenangan kita

Jumat, 10 Mei 2013

Sunyi

Oleh: Agnes y.p

Aku berdiri lagi
Tak ada satu yang menemani
Bertunggang sepilah aku kini
Yang ku nanti tak jua bergegas kemari
Rintih.. merintihlah aku kini
Lunglai.. beringsutlah aku disini

Sunyi
Aku sepi tak berteman
Tiada siapapun peduli dikehidupan
Ya dikehidupanku yang tak dipedulikan
Apakah bingung menghasutmu?
Ku mohon jangan kau hiraukan dan tetap disampingku

Hanya gelisah yang kudapati dalam fajar
Hanya pilu yang ku rasakan dalam terik
Dan gundahku tak berhenti hingga senja

Tuhan...
Betapapun kau tlah adil dihidupku
Walau berteman sunyi
Aku masih bisa berdiri menunggu yang ku nanti
Dan mungkin sampai esok lagi
Hingga akhirnya Engkau menggendongku disana
Dan lagi, disanalah aku
Bintang kecil berselimut sunyi