Senin, 31 Desember 2012

Sesalku

Oleh: Agnes Yolanda .P

Saat tangis mendera petangku
Saat luka membalut hati kecil pilu
Dan asa tak lagi mampu melaju
Engkau hadir membawa balutan peluk hangatmu
Siap terduduk dan menompang sendu anakmu
Hilanglah sudah pilu 
Pergilah sudah sendu
Kau penerangku ibu...

Namun ibu...
Ampuni kasih anakmu yang terlampau kecil
Mungkin hanya setetes air dalam lautan
Bahkan sebutir debu di hamparan gurun
Maafkan anakmu ibu.. 
Maafkanlah...
Maafkan aku yang tak mampu membalas peluk hangatmu dulu
Bahkan tak sanggup mencium keningmu ibu

Oh Tuhan...
Andaikan aku dapat bicara dengan waktuMu
Maka kan kupintanya untuk mundur 
Agar dapat kueratkan kasihku pada ibu yang amat kendur
Akan ku peluk ibu, akan ku cium ibu 
Layaknya dulu ia mencintaiku dalam gendongannya
Namun waktu hanya diam
Menatapku menangis dalam kebisuan hidupnya
 

Kamis, 27 Desember 2012

Jasa Muliamu

Oleh: Agnes y.p

Saat mentari mengintip dibalik cakrawala
Dan embun pun belum bergegas pergi
Tampak wajahmu tlah berseri merona
Memecah damainya sunyi
Membangunkan para bidadari bunga
Hingga nyanyian nuri yang siap menemani

                  Perlahan kau kayuh sepeda tuamu
                  Berbunyi ngilu tanda tak lagi muda
                  Berbekal rimbunnya ilmu
                  Kau siap membimbing tercapainya cita
                  Tak pernah jemu
                  Pantang putus asa

Disini kau berpijak
Bangunan tua yang berjasa
Meski hujan menerobos masuk
Meski angin berlari masuk tanpa pamit
Kau tak gubris mereka
Yang kau ingin hanyalah kemahiran ilmu kami

                 Sungguh  dermawan wahai engkau pahlawan kami
                 Sungguh besar impian muliamu untuk kami
                 Wahai ibu bapak guru tercinta
                 Jasamu yang setinggi Menara Canton
                 Takkan pernah ku hapus
                 Akan slalu terngiang dan terukir dalam hidupku